Selasa, 08 Oktober 2013

Kembali Dengan Cerita yang Baru.

Oke, pertama-tama aku ucapkan selamat kepada diri sendiri yang telah berhasil menyingkirkan rasa malas untuk meluangkan waktu menulis lagi di blog ini. Kalian ga ngucapin? Ga usah lah, ya. Kangen juga pasti engga. Mau baca aja udah makasih.

Kedua, aku ucapkan selamat ulang tahun untuk papa yang ke-50, tepatnya tanggal 5 Oktober kemarin. Bukan saatnya lagi beliau cocok dipanggil om-om. Rencananya, malam tanggal 4 kemarin aku udah sengaja ga tidur biar bisa ngucapin tepat waktu hari berganti. Tapi apa daya, belaian kasur yang memaksa aku untuk lebih memilih memejamkan mata. 

Pagi harinya, aku yang baru sadar ketiduran, langsung ambil hp dan menekan nomer papa. Selang beberapa detik, suara seorang wanita menjawab, 

'' Pulsa yang anda miliki, tidak mencukupi untuk melakukan panggilan ini ''

Shit.

Apa boleh buat. Sekarang ini memang aku akuin kalo nge-cek saldo pulsa udah sangat jarang. Alasannya apa? Kalo pulsa habis, banyak alternatif yang bisa digunakan seperti aplikasi chat atau tinggal nge-mention temen di Twitter. Tapi ga semua hal yang bisa terima dengan kemajuan zaman ini. Dan ga semua urusan bisa diselesaikan dengan jalan seperti tadi. Terutama momen penting seperti ulang tahun orang tua sendiri harus diperlakukan secara terhormat. Sikap.

Tapi, berhubung papa juga termasuk orang tua gaul, punya pin bb, bentar, kayaknya sekarang ini orang tua pake bb udah mainstream, ya. Ga ada salahnya memanfaatkan alternatif ini. Yang penting ngucapin dari pada telat.  

Aku ketik kata-kata penuh doa dan harapan agar papa selalu sehat, murah rezeki, makin sukses dalam karirnya, dan juga doa-doa yang lain. Aku ga minta macam-macam, misalkan traktiran makan-makan atau hal lain. Walaupun semenjak harga bbm naik dari kemarin, dan uang jajan malah diturunin 40%, aku tetap sabar dan berharap itu adalah sebuah kesilapan yang ga berumur panjang. Plis, pa ... Rahman pake pertamax, ngertiin dong :(

Dan pada akhirnya, pesan yang aku kirim via bbm itu cuma dibalas sekadarnya sama papa. It really doesn't matter .. Yes .. Sure ..

Ga cukup cuma ngucapin via bbm, aku pengen buat sesuatu yang lebih seru, tapi sederhana. Akhirnya dengan beberapa koleksi action figure yang aku punya, toyphotography adalah jalan tepat untuk berekspresi. Aku baru aja belajar yang namanya fotography mainan atau action figure. Untuk cerita yang ini, mungkin bakalan aku ceritakan di postingan berikutnya. 




Anyway, 7 tahun juga lamanya aku udah ga tinggal lagi sama papa, dan selama itu pula tanpa sepengetahuan dia kadang aku sering kesal dan seolah menganggap beliau ga bertanggung jawab sama keluarga. Tapi setelah aku pikir-pikir, apa aku sendiri bisa menjadi seperti dia setelah dewasa nanti? Jelas aku berharap bisa menjadi lebih hebat dari papa. Tapi apapun emosi yang mempengaruhi pikiranku, harus aku camkan dalam hati bahwa ga ada orang tua yang tega melihat orang yang disayanginya menderita. Semua yang dilakukan orang tua adalah perjuangan yang mungkin tanpa memperdulikan dirinya sendiri pada akhirnya.

Dibandingkan aku, yang selama hidup belum pernah ngasih apa-apa buat papa, sekalipun hanya di hari ulang tahunnya. Setahun sekali. 

Aku pernah, mencoba buat menyisihkan uang saku demi nabung buat belikan kado buat ulang tahunnya, tapi aku gagal ditengah jalan. Uang yang udah aku sisihkan malah aku gunakan buat keperluan sendiri. Sementara papa, dan orang tua lainnya selalu mengutamakan apapun kebutuhan anaknya dalam keadaan apapun. Dari sini aku sadar, kalo aku benar-benar ga tau diri.

Ketiga, aku berdoa agar bunda segera lekas sembuh dari sakit yang tiba-tiba menyerangnya beberapa waktu lalu.


Bunda adalah panggilan buat kakak mama aku. Aku udah anggap bunda sebagai ibu kandung sendiri. Karena apa yang aku nikmatin sekarang, sedikit banyak adalah karena biaya dari bunda. Siapa orang yang nyediakan baju lebaran aku setiap tahun kalo bukan bunda? Siapa yang nagsih tambahan uang mingguan kalo bukan bunda? Siapa yang ngasih aku nilai D mata kuliah akuntansi manajemen semester lalu sehingga aku ga jadi-jadi wisuda? Itu pak Utama, bukan bunda.

Bunda adalah seorang pekerja keras. Orangnya suka kebersihan, makanya kalau lagi tatapan wajah sama aku, bunda suka kesal. Aku maklum. Balum nemu sabun muka yang cocok. Bunda juga orang yang sangat dermawan. Hati tulusnya selalu siap sedia buat membantu orang lain. Disini aku bukan maksud yang macem-macem, aku cuma berharap orang yang pernah dibantu bunda senantiasa mendoakan kesembuhannya. Udah hampir dua minggu beliau di Penang. Terdengar sedikit kabar kalau kondisinya mulai membaik. Jujur, waktu beliau jatuh sakit aku kaget. Bunda yang biasanya selalu fit kali ini harus terkulai lemah tak berdaya. Ternyata selama puluhan tahun pulang-pergi ke tempat kerjanya yang berada di luar kota sedikit demi sedikit menguras daya tahan tubuhnya.

Cepat sembuh bunda, aku kangen melihat mu melangkahkan kaki kanan mu di pagi hari untuk berangkat ke kantor. Kalo nanti bunda sembuh, biar aku yang antar jemput keluar kota. Tapi, belikan dulu mobilnya. 

See you in the next post! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar