Sabtu, 02 Januari 2016

Review Film SINGLE

Halo! 

Selamat Tahun Baru 2016! 

Di postingan ini saya akan mencoba menulis review salah satu film Indonesia yang sampai saat ini tengah dibicarakan oleh berbagai kalangan masyarakat, terkhusus para, maaf, jomblo, yaitu film SINGLE. Film Single diproduseri oleh Sunil Soraya dan disutradarai oleh Raditya Dika yang juga menulis skenario dan bermain di film ini. Film ini sudah tayang di bioskop sejak 17 Desember 2015, dan sampai saat ini sudah ditonton oleh satu juta penonton #BOOM!




Single adalah film ber-genre drama komedi, menceritakan tentang tokoh bernama Ebi yang diperankan oleh Raditya Dika, seorang single peminat stand up comedy yang berada di ujung tanduk antara umur yang harus segera menikah tapi juga harus segera memiliki karir/pekerjaan untuk membiayai hidup. Ebi diceritakan mengalami kesulitan menemukan pasangan dan telah lama sendiri dikarenakan rasa kurang percaya diri saat berhadapan dengan wanita. Untungnya, Ebi mempunyai dua orang sahabat yaitu Wawan dan Victor, diperankan oleh Pandji Pragiwaksono dan Babe Cabiita, yang selalu bersedia membantu Ebi untuk PDKT mencari pasangan. Wawan adalah seorang penulis yang belum menyelesaikan bukunya, sedangkan Victor adalah seseorang yang sangat sensistif terhadap hal-hal ghaib. Masing-masing dari mereka sudah punya pasangan, namun mereka juga mempunyai problematika di hubungan mereka.


Banyak hal-hal absurd terjadi selama proses pendekatan Ebi ke beberapa wanita yang kebanyakan disebabkan ide-ide dari Wawan dan Victor. Puncaknya adalah ketika Ebi jatuh hati kepada seorang wanita cantik bernama Angle, diperankan oleh  Annisa Rawles, pendatang baru di kos Ebi merupakan sosok yang sangat baik dan ramah. Ebi yang tertarik ke Angle berusaha mendekatinya dengan bantuan Wawan dan Victor. Sampai pada saat di tengah PDKT, Ebi harus mengetahui bahwa Angle ternyata mempunyai kakak ketemu gede alias abang-abangan bernama Joe yang diperankan oleh Chandra Liow. Joe berbanding terbalik dengan tokoh Ebi, dimana Joe adalah sosok yang mapan dan sudah mengenal Angle jauh sebelum Ebi. Setelah sekian kali bertemu, Ebi dan Joe pun sama-sama menyadari kalau mereka harus terlibat persaingan untuk mendapatkan hati Angle. Persaingan mereka pun gak jauh dari hal-hal dan kejadian absurd dimana Angle harus memilih antara Ebi, atau Joe? Wawan dan Victor juga harus memilih apakah melanjutkan hubungan dengan pasangan masing-masing atau harus mengakhiri hubungan mereka. Belum lagi konflik di antara persahabatan Ebi, Wawan dan Victor juga sempat membuat hubungan mereka bertiga menjadi renggang.

Film Single berlatar kehidupan anak kos. Kebanyakan adegan dari awal film ini adalah suasana kehidupan kos-kosan. Namun seiring alur cerita, kita akan dibawa ke tempat-tempat dan lokasi lain dan nantinya akan disuguhkan pemandangan indah dari Indonesia yang menjadi latar adegan di film Single. Pemandangan senja pantai di Bali yang memanjakan mata, dan juga lokasi tengah hutan yang menarik sangat mendukung adegan-adegan di film ini. Alur caritanya pun dijabarkan dengan menarik dan cukup detail sehingga film ini hampir memakan waktu 120 menit. Tapi hebatnya bagi saya, alur cerita di film ini tidak membosankan apalagi membuat ngantuk, saya sangat menikmati alur ceritanya. Hampir semua adegan-adegan yang ditunjukkan pas, gak kurang dan gak lebih. Ending-nya pun bisa saya terima, masuk akal dan tidak dipaksakan. Sepertinya dampak dari alur cerita yang baik. Effect di film ini juga cukup baik, salah satunya adalah adegan ledakan mobil yang jujur membuat saya kaget. Soundtrack film yang diisi oleh Geisha dan D'Massiv pun mendukung moment galau dan suka cita di film ini.

Hal yang membuat saya sedikit bertanya adalah, ada beberapa adegan yang terlihat di trailer tetapi tidak muncul di film. Mungkin saja adegan-adegan tersebut lebih konyol dari keseluruhan adegan konyol lain yang terlihat di film, namun Raditya Dika sendiri pun mengkorfirmasi dari salah satu video YouTube-nya bahwa film Single ini sebelum proses editing berdurasi lebih kurang sekitar 2 jam 45 menit. Jadi, mungkin saja adegan film yang sudah saya dan kalian tonton adalah yang terbaik yang telah dipilih oleh Raditya Dika. 

Soal tokoh dan akting para pemain di film ini gak diragukan lagi. Raditya Dika dengan baik membawakan karakter Ebi, hanya saja menurut saya karakter Ebi ini hampir mirip dengan Miko yang diciptakan juga oleh Raditya Dika. Bedanya adalah Ebi sedikit jauh lebih pintar dibanding Miko. Karakter Wawan di film ini juga sangat baik diperankan oleh Pandji. Saran-saran positifnya sangat berguna bagi Ebi. Dan lagi-lagi saya kembali teringat Wawan mirip seperti karakter dari Malam Minggu Miko yaitu Rian, yang bisa dibilang adalah sidekick-nya Ebi. Bedanya adalah Wawan merupakan tokoh yang cukup cerdas dibanding Rian. Victor adalah karakter yang unik bagi saya. Di film ini Babe Cabiita sangat profesional melalui adegan vulgar yang hanya mengenakan celana dalam di beberapa adegan. Salut dari saya! Karakternya yang sensitif terhadap makhluk astral membuat suasana panik di dalam film, tapi membuat kocak bagi yang menonton. Annisa Rawles membuat saya baper sepanjang film Single gara-gara senyumnya yang bikin melayang. Untungnya saya ditepuk oleh dua pasangan di kiri dan kanan saya sehingga cepat sadar. Karakter Angle adalah tipikal wanita yang pada akhirnya akan sering menjebak pria dengan sikapnya yang baik dan ramah ke semua orang. Seolah terlihat memberi harapan, namun ternyata gak dibarengi perasaan dan hanya menganggap kita teman. Joe, yang diperankan Chandra Liow adalah salah satu alasan saya menonton film Single. Ekspresinya di video-video YouTube meyakinkan saya kalau di film ini aktingnya juga akan manarik. Dugaan saya Joe adalah karakter yang cool, tapi ternyata dari cara bicaranya justru membuat karakter Joe jadi terkesan menyebalkan dan menghilangkan kesan cool yang saya duga. Mungkin dengan begitu, Joe menjadi gak terlalu sempurna untuk disaingkan dengan Ebi. Tokoh dan pemeran lain juga ga kalah bagus di film ini, apalagi penampilan spesial dari Pevita Pearce. Masing-masing mendapat peran yang pas dan sesuai. 

Menurut saya sejauh ini Single memang film terbaik yang pernah dibuat/disutradarai oleh Raditya Dika. Dan merupakan salah satu film terbaik yang saya tonton di sepanjang 2015. Jokes nya diselipkan dengan rapi diantara dialog dan disampaikan dengan akting yang baik oleh masing-masing karakter. Saya tidak terlalu mengerti dengan sinematografi tapi sepanjang film saya menikmati dengan santai dan nyaman-nyaman saja. Salah satu shoot yang saya suka adalah ketika Ebi, Wawan dan Victor mengobrol bertiga di dalam mobil pada bagian awal film. Pengambilan gambar saat suasana di Bali jangan ditanya, sangat memuaskan. Ditambah lagi film Single ini bukan merupakan adaptasi dari salah satu bukunya Raditya Dika, jadi saya tidak perlu terusik dengan membandingkan kesesuaian cerita di buku dengan apa yang di film-kan. Film Single menunjukkan realita gampang sulitnya tantangan dialami oleh para single di dunia nyata dalam mencari pasangan. Film ini juga mengajak kita berfikir kembali dalam mengambil keputusan tentang apakah yang kita jalani dipaksakan atau sesuai dengan isi hati dan kesiapan menerima konsekuensinya untuk kehidupan kedepannya.

Jadi tunggu apa lagi? Segera lah kalian, khususnya para single untuk menonton film ini. Semoga pikiran kalian menjadi lebih terbuka untuk menerima kenyataan dan menyusun strategi berikutnya untuk menemukan pasangan yang tepat.

Untuk rate film ini saya beri angka 8/10. Banyak hal positif yang bisa diambil, seru, dan sangat menghibur. Keluar dari bioskop saya berguman dalam hati, "gila, ini film bagus" berkali-kali. Saya berharap, rate angka di atas 8, saya sisakan untuk film Raditya Dika berikutnya. Good job, bang Radit!  

Awalnya saya berniat untuk membuat review di YouTube karena beberapa pemain film ini juga YouTubers, namun karena kurangnya pengalaman saya untuk berbicara di depan kamera membuat saya terpaksa mengalihkan review ini melalui tulisan. Setidaknya tidak boros kuota untuk membaca review ini dibanding kuota untuk menonton video di YouTube *ngeles*. Review ini adalah review awam, maka dari itu jika apa yang saya sampaikan disini banyak kekurangan, mudah-mudahan bisa dikoreksi baik itu pemakaian istilah dsb, semata-mata ini adalah pendapat pribadi saya.

Terima kasih sudah membaca, silahkan tinggalkan komentar! :)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar