Rabu, 06 Februari 2013

Baca Surat Ini Ketika Kamu Pulang

Kepada Sdri. Uswatun Hasanah Tanjung
Jln. Gunung Leuser Blok. A2 No. 13
Tebing Tinggi
20614

Assalamualaikum,


Apa kabar, kamu? Aku kangen, hehe ..
          
Jelas aku gak bisa memastikan kamu menerima surat ini seperti ketika aku pertama kali membawanya ke Kantor Pos, dan mungkin bukan kamu yang akan pertama kali membacanya. Bisa saja ibu mu, atau ayah mu. Aku sempat bingung, bisa saja surat ini gak sampai ke kamu. Karena surat ini terlalu janggal untuk dikirim via pos. Tapi gak ada yang gak mungkin.

Tak berarti juga sebelumnya surat ini dalam keadaan rapi, saat mengantarnya saja aku sudah melipatnya untuk ku slipkan ke dalam kantong, aku salah beli amplop. Ibuku selalu memasukkan uang pecahan dua puluh ribu untuk amplop semacam ini. Lain kali, aku akan mencari yang bergambar Hello Kitty dan ku semprotkan sedikit parfum. Tanpa kecup bibir berlipstik pastinya.

Seperti teman ku bilang, kamu gak di izinin bawa handphone ya? Aturan macam apa sih itu? Yang buat aturan gak pernah muda ya? Masa' iya dia gak pernah ngerasain yang namanya kangen? Aku jadi harus nulis surat begini ke kamu. Dan karena aku belum tau pasti alamat kamu disana, makanya surat ini aku kirim ke rumah kamu saja. Gara-gara itu, pegawai pos jadi marah-marah dan tak mau mengantar suratku setelah tau alamat rumah kamu. Huh, aku kesal.

Oh ya, ini hari ke 24 pergi dan beberapa minggu ini waktu terasa lama deh. Apalagi semenjak hari terakhir pengambilan ijazah waktu itu, gak ada alasan lagi buat ketemu kamu. Aku gak ada kegiatan mengisi kekosongan waktu sampai perkuliahan ku dimulai, biasanya kan ada kamu yang menuhin inbox handphone aku. Walaupun kebanyakan isinya sms nanya  pr yang sebenarnya aku udah tau, tapi awalan yang seperti itu yang membuat kita dekat setiap harinya. Dan sekarang, kita bukan pelajar lagi. Yang dipertemukan dalam satu lokal namun tak bernah berteguran. Padahal tiap malam, kita saling berbalas pesan seperti sedang berpacaran. Ini lucu, loh!

Kalau sudah begini, rasanya aku gak akan canggung lagi kalau ketemu kamu. Bahkan memelukmu di depan ayah dan ibu mu.Percuma rasanya mengorbankan perasaan dari sekian banyak kesempatan. Kalau kita bisa kenapa kita tidak mencobanya? Setidaknya aku memiliki satu kesempatan dari sekian waktu yang aku habiskan untuk bernafas.

Kabari aku setelah kamu baca surat ini. Hampir lupa, kemarin, sewaktu mengirim surat ini di Kantor Pos aku lihat ayah kamu di ruang kerja pribadinya. Dan kalau pegawai Pos itu sadar, dia akan memberikan surat ini kepada beliau untuk di bawa langsung ke rumah kamu.

Wassalam.



Salam Kangen,





Dari : Rachman Wachyu Din
Jln. Gunung Leuser Blok A3 No.1 
Tebing Tinggi
20614




           


2 komentar:

  1. kalau surat asli itu ya seperti ini :D
    aku suka membacanya meskipun sederhana

    :D
    semangat terus yaa


    -ikavuje

    BalasHapus
  2. terima kasih kakak yang selalu sempat buat ngasih tanggapan dan semangat :D


    aku bakal terus nulis tanpa akhir ;)

    BalasHapus